Dari pasangan investor amatir
Jujur, kami baru berani belakangan ini saja utk berinvestasi di saham dan reksadana. Investasi ya, catet. Bukan trading. Buat tujuan jangka panjang, bukan nyari untung sesaat a.k.a. beli pas murah jual pas tinggi. Awal2 pernikahan dulu memang kami ga serius invest karena fokus untuk membeli mobil dan rumah perdana (ya, salah juga sih. Harusnya invest sih tetep jalan terus sekecil apapun.again, amatir :P).
Nah seiring dengan semakin bertambahnya nilai investasi kami (bertambah ga berarti banyak lho ya, LOL masih jauh ini perjalanan), semakin degdegan dong dengan adanya fluktuasi pasar modal. Bukan hanya yang lokal ya, tapi juga global. Bukan hanya karena pergerakan global bisa berpengaruh di lokal, tapi juga saham kumpeni saya kan memang di eropa dan new york. Sigh…
Pengen rasanya tutup mata tutup telinga biar ga usah tahu deh apa yang sedang terjadi, tapi ya ga mungkin juga. Belakangan ini pas ihsg anjlok menyusul anjloknya pasar global, banyak analis yang rekomen untuk bertahan di blue chips saja. Ada juga yang saran untuk dicairin dulu. Hadeh, gimana ga deg2an ini. Walopun akhirnya perlahan tapi pasti sentimen positif lagi, kami sempet kepikiran utk cairin sebagian.
Nah ini niatnya udah melenceng dong ya, jadinya trading lagi bukan invest. Pengennya untung doang, pas rugi pergi. Ga sesuai sama spiritnya investasi. Kenapa kita pilih reksadana atau saham A, B, atau C? Tau ga portfolio company2 yang kita percayakan untuk kita ikut urunan dalam modal company2 tersebut? Percaya ga dengan kompetensi orang2 di dalamnya? That they won’t disappoint us, the shareholder. Yoi, walopun cuma sepersekianribu persen dari total modal mereka, kita juga share holder lho :D LOL.
Jadi (pake basmalah dulu) kita ga cairin dong, dan percaya sama pilihan2 kita. Alhamdulilah sekarang udah merangkak lagi, yg di sini maupun yg di sana. Baik2 ya wahai para kumpeni yang kami percayakan sebagian rejeki kami. Dana pendidikan, pensiun, dan liburan kami bergantung padamu :D
Nah seiring dengan semakin bertambahnya nilai investasi kami (bertambah ga berarti banyak lho ya, LOL masih jauh ini perjalanan), semakin degdegan dong dengan adanya fluktuasi pasar modal. Bukan hanya yang lokal ya, tapi juga global. Bukan hanya karena pergerakan global bisa berpengaruh di lokal, tapi juga saham kumpeni saya kan memang di eropa dan new york. Sigh…
Pengen rasanya tutup mata tutup telinga biar ga usah tahu deh apa yang sedang terjadi, tapi ya ga mungkin juga. Belakangan ini pas ihsg anjlok menyusul anjloknya pasar global, banyak analis yang rekomen untuk bertahan di blue chips saja. Ada juga yang saran untuk dicairin dulu. Hadeh, gimana ga deg2an ini. Walopun akhirnya perlahan tapi pasti sentimen positif lagi, kami sempet kepikiran utk cairin sebagian.
Nah ini niatnya udah melenceng dong ya, jadinya trading lagi bukan invest. Pengennya untung doang, pas rugi pergi. Ga sesuai sama spiritnya investasi. Kenapa kita pilih reksadana atau saham A, B, atau C? Tau ga portfolio company2 yang kita percayakan untuk kita ikut urunan dalam modal company2 tersebut? Percaya ga dengan kompetensi orang2 di dalamnya? That they won’t disappoint us, the shareholder. Yoi, walopun cuma sepersekianribu persen dari total modal mereka, kita juga share holder lho :D LOL.
Jadi (pake basmalah dulu) kita ga cairin dong, dan percaya sama pilihan2 kita. Alhamdulilah sekarang udah merangkak lagi, yg di sini maupun yg di sana. Baik2 ya wahai para kumpeni yang kami percayakan sebagian rejeki kami. Dana pendidikan, pensiun, dan liburan kami bergantung padamu :D
0 Comments:
Post a Comment
<< Home